Rasulullahsendiri dalam catatan sejarah melaksanakan haji wada pada tahun ke 10 Hijriyah. Dalam suatu hadis, saat melaksanakan haji perpisahan ini, Nabi Muhammad berpesan kepada umatnya untuk menjadi Mukmin , Muslim, Mujahid dan Muhajir. BuktiKasih Sayang Rasulullah Kepada Umatnya. Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah yang kepribadiannya sangat mulia, karena segala ucapan dan perilaku berlandaskan Al Quran. Beliau pun kemudian dijuluki sebagai Al Quran berjalan. Kasih sayang Rasulullah saw, tidak hanya bagi diri dan keluarga serta sahabatnya, tapi juga umatnya. DuaPesan Nabi kepada Umat Islam. Minggu, 19 September 2021 Minggu, 19 September 2021 oleh Redaksi Orbitdigital-434 views. MEDAN| Dalam sebuah riwayat menyebutkan, ada dua pesan Nabi Muhammad Rasulullah Saw kepada umatnya di alam dunia yang fana ini, jika dilupakan bakalan celakalah kita. 1 Hukum Beradab dengan Rasulullah ialah wajib seusai dengan dalil berikut : Allah telah mewajibkan setiap mukmin untuk hormat terhadap Nabi Muhammad S.A.W seperti yang ditegaskan dalam firman Allah : " Wahai orang-orang yang beriman janganlah kamu mendahului Allah dan Rasul-Nya. .". ( Al-Hujurat 49:1 ) Jakarta Salah satu prinsip akidah seorang muslim ialah iman dan yakin bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam adalah Utusan Allah. Keyakinan tersebut harus dinyatakan dalam ikrar dua kalimat syahadat. Apabila seseorang telah terlanjur memilih agama di luar Islam dan ingin masuk Islam, maka ia diwajibkan untuk KelembutanNabi Muhammad SAW Pesan Nabi SAW di atas adalah pesan yang sangat berharga. Pesan tersebut berlaku bagi semua umatnya hingga hari kemudian. Mengamalkannya merupakan jaminan kesuksesan dunia dan akhirat. Pertama adalah pesan untuk bertakwa di mana dan kapan saja berada. Takwa adalah tujuan dari segala tujuan hidup manusia. . loading...Rasulullah menyebut dua perkara yang sangat berharga yaitu Al-Quran dan Ahlul Bait beliau. Siapa yang bepegang teguh kepada keduanya maka ia tidak akan sesat. Ahlul Bait yang dimaksud adalah keluarga Nabi dan juga keturunan beliau. Foto/Ist Selama ini kita sering mendengar ceramah para Dai yang menukil Hadis Nabi "Ikutilah Al-Qur'an dan Sunnah ". Tak ada yang salah dengan pesan itu karena memang Hadisnya shahih dan juga diterangkan dalam Al-Qur' ada Hadis lain yang derajatnya juga shahih dan tidak boleh diabaikan oleh umat Islam. Yaitu perintah untuk berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan Ahlul Bait. Keduanya sama-sama shahih. Rasulullah memerintahkan umatnya agar mengikuti Al-Qur'an, Sunnah dan Ahlul Bait. Inilah Hadis Tsaqalain dua perkara yang sangat berharga عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ الهِs قَالَ رَأَيْتُ رَسُولَ الهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي حَجَّتِهِ يَوْمَ عَرَفَةَ وَهُوَ عَلَى نَاقَتِهِ الْقَصْوَاءِ يَخْطُبُ فَسَمِعْتُهُ يَقُولُ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنْ أَخَذْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا كِتَابَ الهِى وَعِتْرَتِي أَهْلَ بَيْتِيDari Jabir bin Abdullah, dia berkata "Aku melihat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam pada hari Arafah di dalam haji beliau, yang beliau di atas ontanya yang bernama Al-Qashwa, beliau sedang berkhutbah. Aku mendengar beliau bersabda "Wahai manusia, sesungguhnya aku telah meninggalkan pada kamu sesuatu jika kamu memeganginya niscaya kamu tidak akan sesat Kitabullah dan 'itrah-ku keturunanku/sanak keluargaku, ahli bait-ku. HR at-Tirmidzi, Ahmad dalam Al-Musnad. Kemudian Hadis yang sama diriwayatkan oleh Imam Muslim dengan redaksi yang panjang عَنِ زَيْدِ بْنِ أَرْقَمَ قَالَ قَامَ رَسُولُ الهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا فِينَا خَطِيبًا بِمَاءٍ يُدْعَى خُمًّا بَيْنَ مَكَّةَ وَالْمَدِينَةِ فَحَمِدَ الهَع وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَوَعَظَ وَذَكَّرَ ثُمَّ قَالَ أَمَّا بَعْدُ أَلاَ أَيُّهَا النَّاسُ فَإِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ يُوشِكُ أَنْ يَأْتِيَ رَسُولُ رَبِّي فَأُجِيبَ وَأَنَا تَارِكٌ فِيكُمْ ثَقَلَيْنِ أَوَّلُهُمَا كِتَابُ الهَِ فِيهِ الْهُدَى وَالنُّورُ فَخُذُوا بِكِتَابِ الهِ وَاسْتَمْسِكُوا بِهِ وفي رواية هُوَ حَبْلُ الهِي مَنِ اتَّبَعَهُ كَانَ عَلَى الْهُدَى وَمَنْ تَرَكَهُ كَانَ عَلَى ضَلاَلَةٍ فَحَثَّ عَلَى كِتَابِ الهِو وَرَغَّبَ فِيهِ ثُمَّ قَالَ وَأَهْلُ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمُ الهَع فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمُ الهَض فِي أَهْلِ بَيْتِي أُذَكِّرُكُمُ الهَت فِي أَهْلِ بَيْتِي فَقَالَ لَهُ حُصَيْنٌ وَمَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ يَا زَيْدُ أَلَيْسَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ قَالَ نِسَاؤُهُ مِنْ أَهْلِ بَيْتِهِ وَلَكِنْ أَهْلُ بَيْتِهِ مَنْ حُرِمَ الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ وفي رواية فَقُلْنَا مَنْ أَهْلُ بَيْتِهِ نِسَاؤُهُ قَالَ لاَ وَايْمُ الهِْ إِنَّ الْمَرْأَةَ تَكُونُ مَعَ الرَّجُلِ الْعَصْرَ مِنَ الدَّهْرِ ثُمَّ يُطَلِّقُهَا فَتَرْجِعُ إِلَى أَبِيهَا وَقَوْمِهَا أَهْلُ بَيْتِهِ أَصْلُهُ وَعَصَبَتُهُ الَّذِينَ حُرِمُوا الصَّدَقَةَ بَعْدَهُ قَالَ وَمَنْ هُمْ قَالَ هُمْ آلُ عَلِيٍّ وَآلُ عَقِيلٍ وَآلُ جَعْفَرٍ وَآلُ عَبَّاسٍ قَالَ كُلُّ هَؤُلاَءِ حُرِمَ الصَّدَقَةَ قَالَ نَعَمْDari Zaid bin Arqam, dia berkata "Suatu hari Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri khutbah di hadapan kami di sebuah mata air yang disebut Khum, di antara Makkah dan Madinah. Beliau memuji Allah, menyanjungNya, menasehati, mengingatkan, lalu bersabda "Amma ba'du, ingatlah wahai manusia, sesungguhnya saya adalah manusia biasa, sudah dekat masanya utusan Rabbku datang lalu aku akan menyambut, dan aku meninggalkan tsaqalain dua perkara yang sangat berharga pada kamu. Yang pertama adalah kitab Allah, di dalamnya ada petunjuk dan cahaya, oleh karena itu pegangilah dan pegang-teguhlah ia. Dalam riwayat lain Kitab Allah itu adalah tali Allah, barangsiapa mengikutinya maka dia berada di atas petunjuk, dan barangsiapa meningalkannya maka dia berada di dalam kesesatan. Lalu beliau mendorong dan menyemangati untuk suka terhadap kitab Allah. Lalu beliau bersabda "Dan Ahli Bait-ku , aku mengingatkan kamu atas nama Allah tentang ahli bait-ku, aku mengingatkan kamu atas nama Allah tentang Ahli Bait-ku, aku mengingatkan kamu atas nama Allah tentang ahli bait-ku". Lalu Hushain berkata kepada Zaid "Dan siapakah Ahli Bait beliau itu wahai Zaid, bukankah istri-istri beliau termasuk Ahli Bait beliau?". Zaid menjawab "Memang secara umum istri-istri beliau termasuk Ahli Bait, tetapi ahli bait beliau adalah orang-orang setelah beliau yang diharamkan menerima zakat". Dalam riwayat lain "Maka kami bertanya 'Siapakah Ahli Bait beliau itu, apakah istri-istri beliau?". Dia menjawab "Tidak, demi Allah, sesungguhnya seorang istri itu terkadang bersama suaminya dalam suatu masa yang panjang, lalu suaminya menceraikannya, maka dia kembali kepada ayahnya dan kaumnya. Ahli Bait beliau adalah keturunannya dan 'ashabahnya keturunannya dari fihak laki-laki, yaitu orang-orang setelah beliau yang diharamkan menerima zakat. Hushain bertanya "Siapakah mereka". Zaid menjawab "Mereka adalah keluarga 'Ali, keluarga 'Aqil, keluarga Ja'far, dan keluarga 'Abbas". Hushain bertanya "Mereka semua ini diharamkan menerima zakat?". Zaid menjawab "Ya." HR Muslim 2408Dari hadis di atas ditarik kesimpulan bahwa Ahlul Bait ahli bait adalah "orang rumah" atau keluarga Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Dalam pengertian naqliyah, Ahlul Bait berarti keturunan Rasulullah yang diharamkan menerima Menyakiti Ahlul BaitBanyak sekali ayat Al-Qur'an dan Hadis yang melarang dan membenci Ahlu Bait Rasulullah dan menyakiti mereka. Habib Zein bin Smith Al-Alawi Al-Husaini mengatakan, setiap muslim yang ingin menyelamatkan imannya hendaklah berhati-hati, jangan sampai membenci salah seorang dari ahlu bait atau menyusahkan mereka sebab dapat membahayakan iman dan kehidupannya di ulama menyebutkan bahwa orang yang menyakiti Ahlul Bait berarti telah menyakiti Nabi Muhammad. Allah memberi ancaman dalam Al-Qur'anإن الذين يؤذون الله ورسوله لعنهم الله فى الدنيا والآخرة وأعد لهم عذابا اليما"Sesungguhnya orang-orang yang menyakiti Allah dan Rasul­Nya. Allah akan melaknatinya di dunia dan di akhirat, dan menyediakan baginya siksa yang menghinakan." QS. Al-Ahzab 57. Di ayat sebelumnya ditegaskan "Dan tidak boleh kamu menyakiti hati Rasulullah." QS. Al-Ahzab 53Dalam Hadis, Nabi bersabda "Sesungguhnya aku memerangi orang-orang yang memerangi ahli baitku, dan aku memberi jaminan selamat kepada orang-orang yang berdamai dengan ahli baitku." HR at-Turmudzi, Ibnu Majah dan Al-Hakim Baca Juga rhs - Ketika Rasulullah SAW wafat, jasad beliau ditutupi oleh kain oleh para sahabat. Bagaimana pandangan ulama terkait hal ini? Pakar Ilmu Tafsir Prof Quraish Shihab dalam buku Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW menjelaskan, semua ulama sepakat bahwa begitu Rasulullah SAW wafat maka jasad beliau yang suci ditutup dengan kain berwarna hitam. Tentu saja, menurut Prof Quraish, kain warna hitam itu merupakan suatu hal yang kebetulan, bukan tanda berkabung, sebagaimana warna tersebut menjadi pilihan sementara orang dewasa ini. Dijelaskan bahwa Sayyidah Aisyah dalam riwayat yang menyatakan bahwa Nabi SAW wafat di pangkuannya, mengambil bantal lalu meletakkan kepala Rasulullah SAW di bantal itu. Sambil kemudian beliau dengan suara keras menyampaikan berita duka itu kepada hadirin yang datang di sekelilingnya. Adapun putri Nabi, Fatimah Az-Zahra, begitu mendengar berita duka tentang ayahnya dari Sayyidah Aisyah, ia berkata Ya abatah… ajaaba Rabban da’aahu/Aduhai ayahku, Tuhan menerima doanya Ya abatah… jannatul-firdausi ma’wa’waahu/Aduhai ayahku, surga Firdaus tempatnya Ya abatah… ila Jibrila nan’aahu/Aduhai ayahku, kepada Jibril kami menyampaikan sungkawa Perkataan Fatimah Azzahra di atas merupakan hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari dan Imam Muslim. Kadar haditsnya shahih. Demikianlah Rasulullah SAW wafat di mana akhir pesan beliau secara utama adalah tentang shalat, dan tentunya beliau juga meninggalkan teladan mulia yang tiada terkira. Pesan Rasulullah sebelum wafat, “As-shalatu wa maa malakat aimanukum." Yang artinya “Perhatikanlah shalat, demikian juga orang-orang yang kamu kuasai wanita dan hamba sahaya,”. Dengan pesan tersebut, semoga umat Muslim saat ini mampu meneladani sikap Rasulullah dan mampu menjalankan pesan itu dengan sekuat tenaga. loading...Rasulullah SAW memberi wasiat penting yang berkali-kali diucapkan beliau saat detik-detik kewafatannya. Foto ilustrasi/Ist Semua manusia akan mengalami sakaratul maut jelang kematiannya, tidak terkecuali Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam. Menjelang detik-detik wafat beliau menyampaikan pesan kepada diketahui, sakaratul maut adalah peristiwa berpisahnya ruh dari tubuh jasad. Peristiwa ini sangat menyakitkan sebagaimana disabdakan Rasulullah SAW "Sakitnya sakaratul maut itu seperti tiga ratus kali sakitnya tusukan pedang". HR at-Tirmidzi, Ibnu Abu Dunya Baca Juga Ada dua pesan Baginda Nabi menjelang wafatnya. Wasiat ini menjadi ucapan terakhir Rasulullah SAW ketika Malaikat Maut datang menghampiri beliau. Simak pesan beliau berikut sebagaimana disampaikan oleh Habib Quraisy Baharun dalam Ali karamallahu wajhah berkataالصَّلَاةَ الصَّلَاةَ، اتَّقُوا اللَّهَ فِيمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ"Ucapan terakhir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam adalah " Kerjakanlah sholat, kerjakanlah sholat. Dan takutlah kalian kepada Allah atas hak-hak hamba sahaya kalian." HR Ahmad No 585, Abu Daud No 5156, dan Ibnu Majah No 2698Anas bin Malik berkataكَانَتْ عَامَّةُ وَصِيَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حِينَ حَضَرَتْهُ الْوَفَاةُ، وَهُوَ يُغَرْغِرُ بِنَفْسِهِ الصَّلَاةَ، وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ"Wasiat umum Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelang wafat, ketika beliau Sakaratul Maut yaitu, ' Jagalah sholat serta peliharalah perhatikan hamba sahaya kalian." HR Ibnu Majah No 2697Ummu Salamah radhiyallahu 'ahuman mengatakan, "Sesungguhnya wasiat terakhir Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjelang wafat adalah, 'Jagalah sholat serta perhatikanlah hamba sahaya kalian.' Beliau terus-menerus mengulang perkataan itu dan lisan beliau tidak berhenti." HR Ahmad dan An-Nasai No 7060Hal ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan sholat dalam Islam dan betapa besarnya perhatian Rasulullah terhadap berfirmanوَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan sholat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat yang baik itu adalah bagi orang yang bertakwa." QS Thaha 132Oleh karena itu, wajib bagi setiap orang tua memerintahkan anak-anak mereka dan mengawasinya dalam perkara sholat ini. Karena shalat adalah rukun terpenting setelah dua kalimat kalam Salafunas Sholeh rahimahullah kepada orang tua terkait perkara sholat ini. "Barangsiapa melalaikan pendidikan anak, tidak mengajarkan mereka hal-hal yang bermanfaat baginya serta dia membiarkan anaknya begitu saja, maka sungguh dia telah berlaku sangat buruk pada anaknya. Dan kerusakan pada anak terjadi karena sebab kelalain orang tua mereka dalam mengajarkan kepada mereka hal-hal yang wajib di dalam agama ini dan hal-hal yang sunnah. Mereka para orang tua-pent menyianyiakan anak-anak mereka tatkala mereka masih kecil hingga mereka tidak mampu memberi manfaat kepada diri mereka sendri, serta tidak akan pernah bisa memberi manfaat kepada orang tua mereka tatkala mereka dewasa."Allah memuji dengan pujian yang sangat harum kepada Nabi Ismail 'alaihissalam. Allah berfirmanوَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِنْدَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا Rasulullah SAW berwasiat kepada umat Islam menjelang wafat Rasulullah SAW ilustrasi JAKARTA – Rasulullah SAW meninggalkan wasiat menjelang wafat kepada umatnya. Ada beberapa wasiat yang disampaikan. Berikut ini lima wasiat Rasulullah SAW untuk umat Muslim sebagaimana dilansir dari laman Mawdoo 1. Wasiat sholat Rasulullah SAW menyampaikan wasiat tentang sholat menjelang wafatnya. Wasiat ini disampaikan melalui Ali bin Abi Thalib sebagaimana hadits riwayat Ahmad, Abu Dawud, dan Ibnu Majah berikut ini كان آخر ُكلامِ رسولِ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ الصلاةَ الصلاةَ، اتقوا اللهَ فيما ملكت أيمانُكم "Kata-kata terakhir Rasulullah SAW, 'sholatlah, sholatlah. Dan takutlah kalian kepada Allah atas hak-hak hamba sahaya kalian'". Hal ini menunjukkan betapa pentingnya ketaatan dengan menunaikan sholat. Sebab menjelang wafat, Nabi SAW tetap memerintahkan untuk menunaikan sholat. 2. Menutup jendela Masjid Nabawi Tutup semua jendela di Masjid Nabawi, kecuali jendela Abu Bakar RA setelah dia naik ke mimbar. Wasiat ini disampaikan Rasulullah setelah penyakit yang menyebabkan dirinya wafat. Ini sebagaimana sabdanya سُدُّوا عَنِّي كُلَّ خَوْخَةٍ في هذا المَسْجِدِ، غيرَ خَوْخَةِ أبِي بَكْرٍ 3. Larangan baca Alquran saat rukuk dan sujud Dilarang membaca Alquran saat rukuk dan sujud. Rasulullah SAW bersabda ألَا وإنِّي نُهِيتُ أنْ أقْرَأَ القُرْآنَ رَاكِعًا، أوْ سَاجِدًا، فأمَّا الرُّكُوعُ فَعَظِّمُوا فيه الرَّبَّ عزَّ وجلَّ، وأَمَّا السُّجُودُ فَاجْتَهِدُوا في الدُّعَاءِ، فَقَمِنٌ أنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ "Ketahuilah, aku dilarang membaca Alquran dalam keadaan ruku atau sujud. Adapun ruku maka agungkanlah Rabb Azza wa Jalla, sedangkan sujud, maka berusahalah bersungguh-sungguh dalam doa, sehingga layak dikabulkan untukmu." HR Muslim dari jalur Abdullah bin Abbas. BACA JUGA Vaksin China Disebut Sebabkan Penyakit Kulit di Zimbabwe, Cek Faktanya! —Islam mengajarkan umatnya untuk berpandangan visioner, alih-alih sempit. Dalam Alquran, ada banyak ayat yang menegaskan keutamaan akhirat dibandingkan dunia. Bagaimanapun, Allah SWT juga mengingatkan hamba-Nya yang beriman untuk tetap mencari bagian penghidupan di dunia. Dengan perkataan lain, penuhilah kebutuhan hidup di dunia ini sewajarnya. Sebab, segala yang ada di kolong langit pasti memiliki batas. Bagi manusia, limit yang tidak mungkin disangkal lagi adalah usia. Kalau jatah umur sudah sampai ajal, tidak berguna lagi apa pun pernak-pernik duniawi. Nabi Muhammad SAW memberikan nasihat dan keteladanan tentang cara hidup yang ideal. Berikut ini beberapa petuah di antaranya Pertama, menjadi musafir. Pengembara adalah mereka yang bepergian meninggalkan kampung halamannya. Rasulullah SAW mengajarkan, seorang Muslim hendaknya memahami kehidupan di dunia ini layak nya musafir. مَا لِيْ وَلِلدُّنْيَا؟ مَا أَنَا وَالدُّنْيَا؟! إِنَّمَا مَثَلِيْ وَمَثَلُ الدُّنْيَا كَمَثَلِ رَاكِبٍ ظَلَّ تَحْتَ شَجَرَةٍ ثُمَّ رَاحَ وَتَرَكَهَا “Aku tidak memiliki kecenderungan kecintaan terhadap dunia. Keberadaanku di dalam dunia seperti seorang musafir yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan mening galkan pohon tersebut.” HR Tirmidzi. Perjalanan yang ditempuh akan sampai pada titik kembali. Dalam Alquran, Allah SWT menyatakan bahwa Dialah tempat kembali segala urusan. Maka, sepantasnya jatah usia seorang Mukmin di dunia dihabiskan untuk terus mempersiapkan diri sebaik-baiknya. Sebab, saat diadili kelak di Hari Akhir, harapannya adalah berjumpa dengan kasih sayang dan ridha-Nya, bukan murka-Nya. Kedua, ingat maut. Imam Syafii berkata dalam sebuah syairnya, “Cukuplah kematian sebagai nasihat.” Menurut ajaran Islam, kematian bukanlah akhir. Ia justru menjadi awal perjalanan insan menuju kampung akhirat. Tiap orang nanti hanya akan ditemani catatan amal perbuatannya. Yang tersisa hanyalah sesal dan sedih bagi mereka yang fasik, apalagi kafir. Diandaikannya bahwa raga dapat kembali utuh dan hidup, sehingga bisa berbuat taat kepada Allah SWT. حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu, hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata, 'Ya Tuhanku kembalikanlah aku ke dunia. Agar aku berbuat amal saleh terhadap apa yang telah aku tinggalkan'. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding hingga hari mereka dibangkitkan QS al-Muminun ayat 96-97. Ketiga, berbekal takwa. Warna-warni dunia kerap membuat orang lupa akan hakikat kehidupan. Padahal, dunia ini tidak lebih dari permainan belaka. إِنَّمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ ۚ وَإِنْ تُؤْمِنُوا وَتَتَّقُوا يُؤْتِكُمْ أُجُورَكُمْ وَلَا يَسْأَلْكُمْ أَمْوَالَكُمْ “Sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurau. Jika kamu beriman serta bertakwa, Allah akan memberikan pahala kepadamu dan Dia tidak akan meminta hartamu.” QS Muhammad ayat 36. Karena itu, Rasul SAW selalu mengingatkan umatnya agar pandai dalam menyikapi hidup. Dunia sejatinya adalah ladang amal, tempat menuai bekal sebanyak-banyak dan sebaik-baiknya. Bekal terbaik hanyalah iman dan takwa kepada Allah SWT. وَمَا تَفْعَلُوا مِنْ خَيْرٍ يَعْلَمْهُ اللَّهُ ۗ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ “Segala yang baik yang kamu kerjakan, Allah mengetahuinya. Bawalah bekal, karena sesungguhnya se baik-baik bekal adalah takwa.” QS Al Baqarah ayat 197. BACA JUGA Update Berita-Berita Politik Perspektif Klik di Sini

pesan nabi muhammad kepada umatnya